Jangan Keliru, Ini Perbedaan Toko Online, Marketplace dan E-Commerce

  • Home
  • Artikel
  • Jangan Keliru, Ini Perbedaan Toko Online, Marketplace dan E-Commerce
Perbedaan Toko Online VS Marketplace dan eCommerce

Pernahkah Anda berpikiran bahwa ecommerce, marketplace, dan toko online sebenarnya sama saja? Dalam artikel kali ini, Satelitweb akan membahas beberapa perbedaan di antara ketiganya. Hal ini cukup riskan kalau tidak diperhatikan, karena untuk perkembangan bisnis Anda secara progresif.

Sebagaimana seseorang yang sedang memancing; berbeda teknik dan umpan akan menghasilkan ikan target yang berbeda pula. Dengan memahami antara ketiga teknik berjualan tersebut, maka strategi yang Anda gunakan juga harus menyesuaikan. Supaya bisa menyasar pasar yang lebih menjanjikan.

Sebenarnya, ecommerce merujuk pada berbagai hal aktivitas jual beli di internet. Sehingga dalam kegiatan ecommerce tersebut mencangkup di dalamnya toko online maupun marketplace. Secara jelas, perbedaan dari toko online VS marketplace terletak pada posisi penjual dan penyedia lapak jualan.

Marketplace adalah pihak ketiga yang menyediakan berbagai fasilitas, fitur, dan tempat untuk berjualan secara digital. Persaingan harga dalam marketplace niscaya terjadi, sebab pada waktu bersamaan ada banyak barang yang sama dijual.

Sedangkan untuk toko online merujuk kepada sebuah situs web dengan kepemilikan mandiri maupun perusahaan. Di mana pada situs web tersebut menjual produk yang hanya dikeluarkan oleh perusahaan sendiri. Sehingga amat cocok dalam proses melakukan branding dan pengenalan produk.

Perbedaan Toko Online, Marketplace, dan Ecommerce

Kemudahan teknologi mengambil andil yang cukup besar dalam proses terjadinya transaksi melalui internet atau online. Berbagai kemudahan itu yang dulu sekadar angan-angan, riskan, dan menakutkan bagi banyak orang, sekarang sudah menjadi kegiatan umum yang biasa dan kerap dilakukan oleh masyarakat.

Bukan tidak mungkin, pada masa depan proses pengiriman barang dan produk menjadi lebih cepat dan kilat. Semua perkembangan teknologi dan digital itu dimaksudkan guna memudahkan kegiatan manusia. Sebelum lebih jauh lagi, berikut merupakan perbedaan antara toko online, marketplace, dan ecommerce.

Modal Membangun

Faktor modal sering menjadi pertimbangan dari pengguna, baik penjual maupun pembeli. Ternyata modal menjadi pembeda antara ketiganya.

  1. Toko online membutuhkan modal yang lumayan, mulai dari membangun situs web sampai mengelolanya untuk jangka waktu panjang. Namun bisa menjadi sebuah investasi untuk Anda secara berkelanjutan.
  2. Marketplace, Anda bisa membangun toko secara gratis dan mudah. Artinya, modal dalam menggunakan fasilitas di dalamnya mendekati NOL. Kecuali, rata-rata, saat Anda meningkatkan status keanggotaan.
  3. eCommerce tergantung kepada fitur yang ingin Anda nikmati. Menjadi berbayar kalau memanfaatkan pengiklan di media sosial seperti Facebook Ads, Instagram Ads, atau Google Ads.

Kesulitan dalam Pengelolaan

Setiap strategi dan tempat untuk berjualan membutuhkan pengelolaan yang tepat. Ternyata antara ketiga tempat tersebut berbeda tingkat kesulitannya.

  1. Toko online membutuhkan waktu dan skill mumpuni dalam mengelola situs web. Kalau memesan jasa webmaster/web development, artinya menambah total modal yang harus dikeluarkan. Namun di Satelitweb, Anda bisa membangun toko online dengan harga yang murah dan realistis. Cek di sini
  2. Marketplace dapat dengan mudah Anda buat. Mengelolanya tidak membutuhkan strategi yang rumit. Bahkan beberapa marketplace memberikan kiat dalam melakukan promosi yang efektif sesuai jenis barang.
  3. eCommerce di media sosial membutuhkan membuat akun bisnis lebih dulu. Mengatur tampilan, privasi, dan setting lainnya secara kompleks dan keseluruhan.

Jenis Barang yang Dijual

Dalam usaha memasarkan secara maksimal, menggunakan fasilitas untuk menjual barang jenis tertentu sangat dibutuhkan.

  1. Toko online cocok dalam memasarkan barang dari merek atau brand Anda sendiri. Tidak disarankan memasarkan beragam barang dari banyak merek secara bersamaan. Anda bisa mengatur semau Anda secara sistem dan tampilan, toko online Anda bisa 100 persen berbda dari toko kompetitor Anda atau toko online yang ada.
  2. Marketplace bisa memasarkan berbagai jenis barang yang berbeda secara bersamaan. Bahkan untuk kategori tertentu. Contohnya, Anda memasarkan alat pancing dan alat outdoor sekaligus. Sangat cocok untuk memasarkan barang dalam jumlah cukup banyak dan dadakan. .
  3. eCommerce kerap berhubungan dengan jenis barang untuk keperluan pribadi.

Penjualan Produk

Tingkat penjualan berpengaruh kepada penghasilan, perhatikan juga berapa selisih antara harga produksi dengan harga jual untuk menaksir keuntungan per item.

  1. Toko online karena sasaran pasarnya terbatas pada jenis barang satu merek, maka penjualannya hanya kepada orang-orang yang sudah mengenal brand
  2. Marketplace bisa menjual dalam porsi sangat besar. Selain itu Anda dapat mencari produsen dengan harga grosir untuk menjual kembali barang itu.
  3. eCommerce harus menghadapi persaingan di media sosial dengan ketat. Seringkali merupakan barang bekas yang dijual terlampau murah, dan jangkauan yang kurang luas.

Laba Didapatkan

Rentang laba atau keuntungan dari penjualan antara masing-masing juga berbeda. Kecuali Anda sudah memiliki nama, dan menjual barang serupa dalam toko online serta marketplace.

  1. Toko online bisa mendapatkan laba yang cukup tinggi, namun sebelum sampai di sana. Terdapat beberapa tahapan seperti melakukan branding yang tepat supaya brand dikenal secara luas.
  2. Marketplace terdapat perang harga, jualan online di sini membutuhkan penjualan dengan stok tinggi agar laba yang diterima bisa besar.
  3. Ecommerce bisa menggabungkan antara toko online dan marketplace, yaitu memakai media promosi sosial media. Laba tergantung dari penjual produk tersebut.

Memilih Media yang Tepat dan Kesimpulan

Jualan online harus mempunyai inovasi dan pelayanan khusus. Misalnya memberikan servis setelah penjualan, contohnya bisa berupa produk elektronik tertentu. Ketika Anda menjual produk elektronik tersebut, terdapat pelayanan berupa servis gratis kalau sampai terjadi kerusakan.

Contoh lain adalah ban kendaraan, Anda memberikan jasa pemasangan dan konsultasi gratis. Inovasi macam begini akan membuat suatu bisnis atau usaha dalam jualan online meningkat pesat. Setidaknya tetap memperoleh pelanggan yang punya kesetiaan kepada toko Anda.

Menjual kerajinan tangan yang unik, meskipun di marketplace tetap memperoleh laba lebih tinggi. Kerajinan dan hasil seni mempunyai pasar tersendiri. Saat mendapatkan pasar tersebut, pencapaian dalam berjualan secara online semakin jelas jalan menggapainya.

Pada dasarnya, kebebasan memilih menggunakan ecommerce, marketplace, atau toko online berada di tangan Anda sendiri. Anda bisa menggunakan ketiganya secara bersamaan asalkan benar-benar sanggup dan berada di bawah kendali secara penuh. Tujuan atau target dari masing-masing harus jelas, ini membutuhkan tim yang andal dalam pengelolaan.

Di sisi lain, berjualan dari marketplace lebih menarik perhatian penjual. Soalnya kemudahan yang ditawarkan seperti gampang membangun toko, bebas mengunggah barang dagangan, serta didukung oleh promosi maupun diskon. Anda juga bisa menerapkan teknik marketing online yang diberikan platform pihak ketiga, marketplace tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kemudian Anda akan mengembangkan promosi melalui ecommerce maupun toko online. Jadi dalam praktiknya tidak stagnan, terdapat progres yang terus meningkat. Menganalisis data serta penjualan juga penting untuk dilakukan. Oleh sebab itu membutuhkan sikap optimis, telaten, terjadwal, dan terus menerus.

Kesimpulannya kembali kepada kebutuhan masing-masing bisnis. Jika memiliki modal besar dan tim yang hebat serta ingin bisnis merdeka, merek bisnis Anda dikenal dan menguntungkan dalam jangka panjang, Anda bisa membangun toko online sendiri. Pada waktu bersamaan membuka toko di marketplace serta ecommerce. Namun kalau masih baru merintis serta mengumpulkan modal awal, jualan online di marketplace lebih disarankan.

Wandi

Penulis di Satelitweb.com